Langsung ke konten utama

PROPOSAL PRAKTIKUM KERJA LAPANG


PROPOSAL
PRAKTIKUM KERJA LAPANG (PKL)
DI TAMAN NASIONAL BERBAK SEMBILANG




Nama Mahasiswa
Andre Buntoberi D1D016206
Dea Dewi Harianto D1D016030
Habibullah D1D016004
Nilam Purnama Sari D1D016009
M. Rizal A D1D016018
Windi Agustin D1D016063



PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019


KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala karunia nikmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyusun Proposal Praktik Kerja Lapang (PKL) di ”Taman Nasional Berbak Sembilang” dengan lancar dan tepat waktu.
Penulis juga mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak/Ibu Dosen yang telah memberikan materi selama masa perkuliahan sehingga nantinya dapat  diaplikasikan dalam kegiatan magang. Terimakasih juga kepada Ibu Maria Ulfa, S.Hut., M.Si selaku Pembimbing Proposal Magang, serta Bapak/Ibu Dosen Komisi Magang yang telah membantu dan mengarahkan dalam pembuatan proposal magang ini hingga selesai.
Dalam rangka peningkatan kemampuan mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Jambi, maka mahasiswa harus melaksanakan kegiatan PKL dengan standar mutu yang baik. Penulis menyadari, bahwa penulisan proposal ini masih banyak terdapat kekurangan, karena keterbatasan ilmu dan kemampuan. Untuk itu penulis mengharapkan tanggapan, kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan proposal ini penulis ucapkan, terima kasih.


Jambi,  Juni 2019

                                                                                                             Penulis




                                                                                     

DAFTAR ISI

















BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Praktik kerja lapang merupakan salah satu kegiatan pengaplikasian ilmu yang diperoleh mahasiswa di bangku perkuliahan pada satu lapangan pekerjaan. PKL ditujukan kepada seluruh mahasiswa agar memiliki pengalaman bekerja dan siap menghadapi dunia kerja di masa yang akan datang.Dalam bidang kehutanan, PKL dapat dilakukan di suatu perusahaan, Lembaga Swadaya Masyarakat, Taman Nasional, dan Badan Usaha Milik Negara di luar kawasan Universitas Jambi. Salah satu lokasi praktik kerja lapang yang akan dilaksanakan yakni di Taman Nasional Berbak Sembilang.
Taman nasional merupakan suatu kawasan dengan ciri khas tertentu baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pelestarian pemanfaatan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya (Departemen Kehutanan, 1988). TNBS merupakan satu dari sepuluh kesatuan pemangkuan hutan konservasi model yang ada di Indonesia. Secara administratif lokasi TNBS terletak di Propinsi Jambi dan Sumatra selatan yang meliputi Kabupaten Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur dan Palembang. Letak geografis pada 1 0 08’-1 0 43’ lintang selatan, 104 0 0,5-104 0 26’ Bujur Timur, sebagai kawasan pelestarian alam, TNBS kaya akan sumber daya alam yang terdiri dari beberapa tipe ekosistem ekologi. Beberapa tipe ekosisitem yang ada di TNBS kaya akan ekoton perairan darat yang merupakan sistem ekologi yang banyak belum diketahui, beberapa tipe ekosistem yang ada di Berbak meliputi : ekosistem hutan rawa, air tawar, ekositem hutan rawa gambut,dan ekosistem hutan dataran rendah dengan ketinggian 0-20 m dpl (Balai Taman Nasional Berbak, 2011).
Kawasan TNBS merupakan ekosistem lahan basah yang terdapat dataran timur pulau Sumatra. Kawasan hutan rawa di TNBS sebagian besar merupakan daerah tangkapan air yang belum tergangu. Kubah rawa yang sangat luas di TNBS berfungsi sebagai penyimpanan air tawar. Sehingga kondisi air pada sungai-sungai dikawasan berbak berfungsi sebagai penyipanan air tawar. Selain itu Kawasan TNBS memiliki fungsi- fungsi penting lainnya yaitu diantaranya, mengatur limpasan air hujan dari kawasan, sehingga memperkecil banjir di perkampugan sekitarnya, kawasan hutan mangrovenya membantu menahan gelombang pantai, mencegah erosi pantai, menyediakan habitat bagi satwa air, memelihara stabilitas iklim (makro dan mikro) (Rencana Pengelolaan Taman Nasional Berbak, 2001).
TNBS kaya akan potensi flora, tidak kurang dari 25 jenis anggrek hutan telah teridentifikasi dua diantaranya adalah jenis langka dan dilindungi, yaitu angrek tebu (Gramatophyllum spesiosum) dan anggrek pensil (Vanda hoekeriana). Kawasan TNBS juga banyak ditumbuhi oleh jenis palem, antara lain, pinang merah (Livistona spp), palem sumatera (Nenga gajah), Nibung (Onchosperma tigillarium), nipah (Nypa fruticans), pedada (Sonneratia spp), dan ditumbuhi jenis-jenis kayu dengan nilai ekonomi tinggi antara lain, ramin (Gonystylus bancanus), meranti (Shorea spp), punak (Tetramerista glabra), kempas (Koompassia malaccensis), rengas (Gluta renghas), bintangur (Calophylum inophyllum), gerunggang (Cratoxylon arborescens). (Balai Taman Nasional Berbak . 2011.).
Kawasan TNBS memiliki sungai utama dan anak sungai dalam TNBS semua jenis raja udang (Alcedenidae) serta 9 jenis rangkong yang hidup di Sumatra (Balai Taman Nasional Berbak, 2001). Tidak kurang dari 28 jenis mamalia telah ditemukan di TNBS, diantara spesies-spesies yang terancam punah seperti harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), rusa sambar (Rusa unicolor), kijang (Muntiacus muntjak), beruang madu (Helarctos malayanus), trenggiling (Manis javanicas), kancil (Tragulus javanicus), dan beberapa jenis primata seperti monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), siamang (Symphalangus syndactylus), jenis reptile ampibi diantaranya jenis tuntong (Batagur basca), kura-kura (Ortilia boornensis), dan buaya sinyolong (Tomistoma schlegelii). (Balai Taman Nasional Berbak . 2011.).

1.2 Tujuan

1.      Mengetahui keadaan umum dan sistem manajemen di Taman Nasional Berbak Sembilang
2.      Melihat dan Mengetahui pemanfaatan serta pengelolaan Hasil hutan Non Kayu (HHBK) yang ada di Taman Nasional Berbak Sembilang
3.      Mengetahui dan memahami sistem perlindungan dan pengamanan hutan di Taman Nasional Berbak Sembilang
4.      Mengetahui dan mengamati kegiatan konservasi sumber daya alam yang    dilakukan di kawasan Taman Nasional Berbak Sembilang
5.      Mengetahui peran masyarakat sekitar areal taman nasional berbak sembilang dalam kegiatan pengelolaan hutan dan lahan serta aspek pemberdayaan masyarakatnya
6.      Mengetahui dan memahami budidaya hutan di kawasan Taman Nasional Berbak Sembilang
7.      Mengetahui pengelolaan potensi ekowisata pada kawasan Taman Nasional  Berbak Sembilang


















BAB II

METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat

      Dalam pelaksanaan kegiatan PKL ini berlangsung selama 10 minggu, yaitu dimulai pada tanggal 17 Juni - 17 Agustus 2019, dan waktu ini disesuaikan dengan jam kantor atau instansi terkait. Kegiatan PKL akan dilakukan di Taman Nasional Berbak Sembilang yang berlokasi di Balai Taman Nasional Berbak Sembilang,  Jl. Yos Sudarso Km 4 Sejinjang, Jambi

2.2 Metode Pengumpulan Data

     Metode yang digunakan dalam pengumpulan data praktik kerja lapang di TNBD dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:      
1.        Secara Langsung (Data Primer)
a)      Metode Observasi
  Pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung atau dengan ikut serta dalam kegiatan lapangan yang dilaksanakan oleh pihak TNBS dengan di bantu pembimbing lapangan dari TNBS sebagai pengawas dan pemberi arahan.
b)      Metode Wawancara
Mewawancarai secara langsung atau tanya jawab dengan pihak lapangan yang bertujuan untuk memperoleh keterangan dalam pengumpulan data praktik kerja lapang dengan bantuan pertanyaan yang sesuai dengan tujuan dari kegiatan PKL ini.
2.        Secara Tidak Langsung ( Data Sekunder)
Metode pengumpulan data secara tidak langsung dilakukan dengan cara studi pustaka berupa pengumpulan data hasil kajian data administratif TNBS yang dijadikan bahan referensi dan pengumpulan data sekunder lainnya.



2.3 Topik Yang Dipelajari

     Adapun topik kegiatan yang akan dilaksanakan saat berada di lokasi PKL adalah sebagai berikut:
2.3.1 Keadaan umum Taman Nasional Berbak Sembilang (TNBS)
         Pada kegiatan ini akan mempelajari keadaan umum dari Taman Nasional
Berbak Sembilang yang meliputi :
a.    Sejarah berdiri nya TNBS
b.    Latar belakang dan tujuan didirikan TNBS
c.    Striktur organisasi dan Lokasi TNBS
d.   Keadaan lingkungan disekitar TNBS
2.3.2 Manajemen Hutan
        Pada  kegiatan manajemen hutan ini terdapat dua aspek yaitu :
a.       Manajemen sosial ekonomi yang meliputi peran masyarakat sekitar areal Taman Nasional Berbak Sembilang dalam kegiatan pengelolaan hutan dan lahan serta aspek pemberdayaan masyarakatnya
b.      Manajemen Perencanaan yang meliputi pengelolaan tata batas hutan di  
TNBS dan penyusunan perencanaan pengelolaan hutan.
2.3.3 Budidaya Hutan
        Pada  kegiatan ini ada beberapa aspek yang dipelajari antara lain :
a.       Program restorasi lahan bekas terbakar,yang meliputi teknik restorasi dan jenis tanaman yang digunakan untuk merestorasi
b.      Budidaya tanaman mangrove
c.       Pengembangan dan pemeliharaan anggrek alam
2.3.4 Teknologi Hasil Hutan
         Pada kegiatan ini terdapat beberapa aspek yang dipelajari antara lain :
a.       Pemanfaatan potensi hasil hutan bukan kayu berupa : lebah madu, nipah dan rotan serta ikan,udang dan kepiting
b.      Pengelolaan hasil hutan bukan kayu yang meliputi waktu pemanenan serta teknik pemanenan dan produktivitas HHBK yang ada di TNBS
2.3.5 Konservasi Sumber Daya Hutan
        Pada kegiatan ini terdapat beberapa aspek yang dipelajari antara lain :
  1. Teknik konsevasi flora dan fauna yang dilindungi di kawasan TNBS
  2. Perlindungan dan pengamanan hutan seperti kegiatan patroli kawasan hutan
c.       Pengelolaan Potensi ekowisata yang meliputi kegiatan Pengelolaan ekowisata pada kawasan TNBS

2.4 Jadwal Rencana Kerja

     Jadwal rencana Kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) ini dibuat untuk mengetahui kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan kegiatan praktik kerja lapangan berlangsung selama 10 minggu, dimulai dari 17 Juni 2019 – 17 Agustus 2019 .Kegiatan tersebut meliputi aspek Keadaan umum TNBS, Manajemen Hutan, Silvikultur, Teknologi Hasil Hutan, serta Konservasi Hutan. Jadwal rencana kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu sebagai berikut:

Table 1.1 Jadwal Rencana Kegiatan

No.
Aspek
Kerja
Variabel Pengamatan


Minggu ke-



1
2
3
4
5
6
7
8
9
10




 1 Keadaan
umum
TNBS
Sejarah berdirinya
TNBS



Latar Belakang dan tujuan berdirinya TNBS



Struktur OrganisasI
TNBS



Keadaan Lingkugan di Sekitar TNBS




Manajemen
Manajemen Sosial ekonomi

           





No.
Aspek
Kerja
Variabel Pengamatan
Minggu ke-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10


Manajemen Perencanaan










3
Budidaya Hutan
Restorasi Lahan Bekas Terbakar










Budidaya Tanaman Mangrove

               



Pengembangan dan Pemeliharaan Anggrek ALam

4
Teknologi Hasil Hutan
Pemanfaatan potensi hasil hutan bukan kayu

               


Pengelolaan hasil    hutan bukan kayu


5
Konservasi sumber
daya hutan

Teknik Konservasi flora dan fauna















Perlindungan dan pengamanan hutan




Pengelolaan potensi ekowisata




6
Evaluasi
Magang
Presentasi Hasil
Magang



















DAFTAR PUSTAKA


Balai Taman Nasional Berbak. 2011. Amazon Van Jambi. Buku Informasi Taman
Nasional Berbak.
Balai Taman Nasional Berbak. Buku. 2001. (Data proyek dan analisis). Rencana
Pengelolaan Taman Nasional Berbak Provinsi Jambi. (Periode2000/2001 S/D 2024/2025). Jambi.
Departemen Kehutanan. . Undang-Undang Republik Indonesia Nomor  
Tahun  Tentang Kehutanan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karbohidrat Dalam Tanaman

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI POHON Karbohidrat Dalam Tanaman Nama : Habibullah Nim : D1D016004 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS JAMBI I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang             Fotosintesi pada tanaman tidak lepas dari pigmen klorofil, fosontesis terjadi pada daun dan disini juga terjadinya penimbunan pati. Saat kondisi lingkungan gelap maka terjadi translokasi pati ke organ-organ lain yang digunaakan sebagai bahan dasar dalam proses metabolisme lain (baik anabolisme maupun katabolisme). Sehingga dipagi hari timbunan pati yang ada pada daun tidak ditemukan lagi.             Alkohol merupakan pelarut pigmen klorofil, sehingga kasus klorosis yang terjadi pada sistem perakaran tanaman diakibatkan   alkohol yang terakumulasikan didalam daun.      ...

Cara Hipno

1. Cerita > melalui kata... 2. Repitation > pengulangan...  Dengan pola : yes > save> yes>save Sampai mereka menerima kata-kata anda. Contoh: iklan TV 3. Otoritas > guru kepada murid  Melalui Trust ( kepercayaan) 4. Metaphora > (pengandaian yang baik-baik) 5. Emosi > (yaitu pemanfaatan lawan bicara) Hipnoterapi ada gelombang beta, alfa, teta, dan delta Kata kunci > kata yang digabung dengan pernyataan yang jawabannya dapat mengetahui persepsi orang pada alam bawah sadar Sugesti Contoh pola kalimat visual : bayangkan pantai angin sepoi - sepoi ada gelom bang dan lain - lain Visual > kelihatan Auditori > kedengaran Kinestetik> rasa -rasa Hipnosis > sikologi Jadi berhati - hatilah terhadap kata -kata karena kata- kata dapat mengendalikan

SKCK

Tahukah teman-teman apa itu SKCK? SKCK atau Surat Keterangan Catatan Kepolisian  adalah selembar kertas yang dikeluarkan oleh kepolisian yang menerangkan bahwa nama yang tertulis tidak pernah tercatat atau melakukan tindak kriminal. Lalu, apa fungsi dari SKCK itu sendiri? Salah satu fungsi SKCK yaitu digunakan sebagai syarat bagi para jobseeker  atau pelamar pekerjaan yang mana surat ini nanti akan digunakan untuk menerangkan bahwa pemilik SKCK tersebut bebas dari tindakan kriminal. Bagaimana cara mendaftar atau membuat SKCK? Cara membuat atau mendaftar SKCK anda dapat datang ke kantor POLSEK atau POLRES terdekat. Apa persyaratan untuk mengurus SKCK? Saya tidak akan menggeneralisasi bahwa persaratan ini berlaku untuk setiap polsek atau polres, namun untuk daerah saya kantor kepolisian sektor Pemayung berikut persyaratannya. Untuk persyaratan pembuatan SKCK baru yaitu  Foto copy KTP 1 lembar Foto copy KK 1 lembar Foto copy akte/ijazah terakhir 1 lem...