Penerapan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pedukung Keputusan ( Studi Kasus: Penentuan Kawasan Hutan Konservasi)
Nama : HASBI ARFA’AT
Kelas : A
Nim : D1D016024
Penerapan Metode
Analytic Hierarchy Process (AHP) Untuk
Sistem Pedukung Keputusan ( Studi
Kasus: Penentuan Kawasan Hutan Konservasi)
Pengusulan dan Penetapan Hutan Konservasi di
Indonesia dilakukan melalui serangkaian proses yang disebut pengukuhan kawasan
hutan. Kawasan Konservasi sendiri mencakup Kawasan Pelestarian Alam (Taman
Nasional, Taman Wisata Alam, Taman Hutan Raya), Kawasan Suaka Alam (Cagar Alam,
Suaka Margasatwa) dan Taman Buru. Dalam proses pengukuhan hutan konservasi,
penetapan dilakukan dengan memperhatikan berbagai pertimbangan dan peran serta
dari pemerintah daerah maupun stakeholders yang terkait. Agar para pengambil
keputusan dapat melakukan banyak komputasi dengan cepat dan biaya rendah maka
sangat diperlukan sistem pendukung keputusan yang terkomputerisasi. Dalam
membangun sistem pendukung keputusan, maka digunakan metode Analytic Hierarchy
Prosess (AHP) untuk menentukan prioritas kriteria dengan membuat matriks
perbandingan berpasangan, membuat matriks nilai kriteria hingga akhirnya
diperoleh nilai total yang digunakan sebagai dasar untuk merangking kriteria
hutan konservasi. Implementasi sistem yang akan dibangun berbasis web. Hasil
akhir berdasarkan simulasi melalui metode AHP diperoleh informasi bahwa dari
ketiga kandidat hutan, maka kandidat hutan A adalah yang layak . Hal ini
dikarenakan memiliki nilai yang paling tinggi dari ketiga kandidat hutan yang
diberikan, yaitu 0,3585
A.
Metode
yang digunakan dalam studi kasus ini adalah :
Sistem
pendukung keputusan dibangun menggunakan metode AHP. Prosedur dalam menggunakan
metode AHP terdiri dari beberapa tahap yaitu (Jayanath dan Garmini, 2003):
1. Menyusun
hirarki dari permasalahan yang dihadapi Penyusunan hirarki yaitu dengan menentukan
tujuan yang merupakan sasaran sistem secara keseluruhan pada level
teratas.Level berikutnya terdiri dari kriteria-kriteria untuk menilai atau
mempertimbangkan alternatif-alternatif yang ada dan menentukan
alternatif-alternatif tersebut. Setiap kriteria dapat memiliki subkriteria
dibawahnya dan setiap kriteria dapat memiliki nilai intensitas masing-masing.
2. Menentukan
prioritas elemen dengan langkahlangkah sebagai berikut:
a. Membuat
perbandingan berpasangan Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen
adalah membuat perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan elemen secara
berpasangan sesuai kriteria yang di berikan.
b. Selanjutnya
mengisi matrik perbandingan berpasangan yaitu dengan menggunakan bilangan untuk
merepresentasikan kepentingan relatif dari satu elemen terhadap elemen lainnya
yang dimaksud dalam bentuk skala dari 1 sampai dengan 9.
c. Sintesis
Pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan di sintesis untuk memperoleh
keseluruhan prioritas dengan langkah-langkah sebagai berikut:
§ Menjumlahkan
nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks.
§ Membagi
setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh
normalisasi matriks.
§ Menjumlahkan
nilai-nilai dari setiap matriks dan membaginya dengan jumlah elemen untuk
mendapatkan nilai rata-rata.
§ Mengukur
konsistensi.
3.
Tahap Perhitungan AHP Penentuan Kriteria
Hutan Konservasi. Sistem pendukung keputusan penentuan kriteria hutan
konservasi menggunakan 3 faktor kriteria yaitu :
a.
Kawasan Pelestarian Alam
b.
Kawasan Suaka Alam, dan
c.
Taman Baru
Ketiga kriteria kemudian yang
disusun dalam sebuah hierarki. Masing - masing kriteria diberi bobot dengan
melakukan matriks perbandingan berpasangan antar kriteria. Alternatif pemilihan
juga diberi bobot dengan melakukan perbandingan berpasangan.
4.
Rancangan Proses
Untuk mendapatkan diagram yang
menggambarkan identifikasi proses utama pada system tersebut
5.
Desain layout Antarmuka Pemakai
Antarmuka pemakai (user interface)
berfungsi sebagai aspek penguhubung, yakni menjembatani user dengan
sistem/program
Sistem pendukung keputusan untuk pemilihan kawasan
hutan konservasi bisa di jadikan salah satu dasar pengambilan keputusan dalam
proses penentuan hutan konservasi. Proses perhitungan dalam metode AHP mampu
mendukung keputusan hingga terpilihnya satu kandidat dan dapat
dipertanggungjawabkan. Sebagai mana halnya model sistem pendukung keputusan,
Untuk menentukan kawasan hutan konservasi terdapat beberapa pertimbangan
kriteria, dan Sistem ini dibangun melalui aturan baku penentuan kawsan hutan
konservasi sehingga aplikasi ini dapat membantu dan memberikan alternatif untuk
penentuan kawasan hutan konservasi, namun kebijakan dan penilaian dikembalikan
kepada instansi pengambil keputusan sebagai pihak bertanggungjawab dalam
pelaksanaan. Adapun analisis kriteria dan alternatif hanya diterapkan untuk
penentuan kriteria hutan konservasi selama penyelesaian dilakukan dengan metode
AHP
B. Komentar
Dalam membangun sistem pendukung keputusan, maka
digunakan metode Analytic Hierarchy Prosess (AHP) untuk menentukan prioritas
kriteria dengan membuat matriks perbandingan berpasangan, membuat matriks nilai
kriteria hingga akhirnya diperoleh nilai total yang digunakan sebagai dasar
untuk merangking kriteria hutan konservasi.Jika penggunaan data tidak akurat dalam metode AHP maka
akan sulit membangun system pendukung
dalam menentukan Kawasan Hutan Konservasi.
Komentar
Posting Komentar